Pembangunan Proyek Penimbunan Alur Resapan Air laut Menambah Derita Warga Belawan Sekitarnya

BERITA TERKINI ZAMAN NOW Penerbit: PT.Chrissa Cakra Wijayakesuma (CCW) Pemimpin Perusahan/Pimpinan Redaksi : R. Sukrisno Alim Sudibyo SIUP-PM: No.01451/1.824.271 NPWP : 21.057.287.1-013.000 SK.Menkum HAM RI: AHU-94803.AH.01.01.Tahun 2008 Penasehat hukum : LBH.AMPERA dan Tim Advokasi Presidium Pusat Reclasseering Indonesia


POTRETRI007.COM - Belawan. Master plan Pelabuhan Belawan dalam pengembangan Pelabuhan pembangunan lapangan penumpukan dan tangki timbun sebagaimana yang dikatakan Dirut Pelindo 1 Dani Rusli Utama melalui Humas Fiona Sari Utami pada wartawan kemaren, mendapat keritikan pedas dari berbagai kalangan. Bagaimana tidak, pembangunan PT Pelindo 1 itu dinilai menambah derita masyarakat khususnya Belawan sekitarnya. Selain itu, masyarakat nelayan juga minta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) turun tangan. Sabtu (10/10/2020).

"Silahkan PT. Pelindo 1 kembangkan pembangunan, bila perlu sampai ke langit sana, tapi bukan harus mengabaikan dampak atas pembangunan tersebut. Belum lagi hilang duka pilu dan derita nelayan akibat dampak reklamasi, sekarang perusahaan raksasa itu (PT. Pelindo1) kembali menoreh luka di hati masyarakat. Penimbunan yang sekarang ini gunakan pasir laut sisa proyek reklamasi, peruntukannya perlu dipertanyakan. Demikian dikatakan tokoh nelayan Kelurahan Pekan Labuhan Kecamatan Medan Labuhan  Nazaruddin. Sabtu (10/10/2020).

Nazaruddin minta KPK turun tangan usut proyek pembangunan reklamasi dan pembangunan lainnya di wilayah kerja Pelindo 1. "Sebagai masyarakat yang diikut sertakan Pemerintah dalam penyelenggaraan negara yang bebas KKN, kami minta KPK segera turun tangan usut proyek-proyek Pelindo1 seperti reklamasi, karena banyak persoalan di sana termasuk peruntukan pasir laut yang digunakan", kata Nazaruddin dengan nada kesal.

Sebelumnya Pemuka masyarakat Kelurahan Bagan Deli sekaligus Penasehat Aliansi Wartawan Medan Utara Johari, SH di ruang kerjanya, Kamis (08/10/2020) pukul 12.00 Wib khawatirkan dampak lingkungan penimbunan perusahaan BUMN Pelindo1. Menurut Johari, debet air laut akan makin tinggi di daerah tersebut dan akan menambah keluhan masyarakat luas khususnya Belawan.

"Soal peruntukan pasir laut itu nanti kita bahas, sekarang ini saya sangat khawatir dengan tingginya air laut. Sekarang ini aja tinggi air laut saat pasang genangi perkampungan penduduk khususnya di Belawan, tinggi air sudah mencapai lutut orang dewasa. Dengan penimbunan yang dilakukan pihak Pelindo1 sekarang ini, tentunya memperburuk keadaan lingkungan, bisa-bisa tinggi air yang serang perkampungan penduduk mencapai batas pinggang. Kita semua tentunya tidak inginkan masyarakat luas marah dengan bahasanya", ucap Johari, SH di hadapan puluhan wartawan.

Informasi yang dihimpun di lapangan, persoalan proyek reklamasi PT Pelindo1 sempat dilaporkan ke penegak hukum. Beberapa nelayan diperiksa penyidik Polres Pelabuhan Belawan termasuk mantan Kepala Lingkungan 23 Pekan Labuhan. Namun hingga kini, belum diketahui kelanjutannya. Sementara tokoh-tokoh nelayan di Pekan Labuhan rencanakan lapor ke KPK. 

Direktur utama PT. Pelindo1 Dani Rusli Utama melalui Humas Fiona Sari Utami ketika dikonfirmasi tim Awan Mera melalui pesan WhatsApp, sebut pembangunan Pelindo1 Cabang Belawan merupakan master plan Pelabuhan Belawan.

Pekerjaan ini telah memperhatikan dari seluruh aspek pengelolaan lingkungan. Program ini dikemas dalam program penataaan  pelabuhan belawan. Semua izin ataupun  dokumen  pendukung, sudah dilengkapi.

Program dikerjakan diatas lahan HPL Pelindo I yg merupakan lahan konsesi yg oleh pemerintah diserahkan ke PT Pelindo I sebagai Badan Usaha Pelabuhan (BUP) sesuai amanat UU No 17 tahun 2008 tentang Pelayaran. Jelas Fiona. (Hs)

Komentar